Berita Pilihan

Rabu, 08 Nov 2023, 09:18:59 WIB - 50 | ts

Painan - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan menghadiri acara kegiatan Bimbingan Teknis Kewirausahaan untuk Perempuan Penyintas dengan Peserta 40 orang bertempat di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan. Selasa (7/11).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Syofianeri.SH

Dengan Memberikan materi Konsep Gender dan Pengarusutamaan Gender kepada perempuan penyintas di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kegiatan yang dilakukan oleh RANCAK PUBLIK FONDATION bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Deputi Didang Kesetaraan Gender kegiatan dilaksanakan 3 (tiga) hari yaitu tanggal 6-8 November 2023 nertempat di UDKP Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan.

Konsep Gender adalah konstruksi sosial yang membagi atau membedakan fungsi,peran dan tanggung jawab laki laki dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat. Manifestasi ketidak adilan Gender meliputi SUBORDINASI yaitu Perempuan diposisikaan lebih rendah dianggap kurang penting dibandingkan laki laki, MARJINASI yaitu peminggiran ekonomi, BEBAN GANDA yaitu Adanya pembagian tugas yang memberatkan salah satu jenis kelamin, KEKERASAN yaitu Bentuk serangan terhadap fisik majpun integritas mental psikolog seseorang (fisik,psikologis,seksual,ekonomi) dan STERROTYPE yaitu Pelabelan atau bentuk generalisasi perilaku individu-individu dari anggota kelompok tertentu.

Apakah Gender itu Masalah? Gender tidak menjadi masalah apabila dilakukan secara adil karena akan memgintungkan kedua belah pihak. Gender akan menjadi masalah apabila terjadi ketidak adilan Gender antara lain Salah satu jenis kelamin dirugikan, Salah satu jenis kelamin dibedakan derajatnya, Salah satu jenis kelamin di anggap tidak mampu, Salah satu jenis kelamin diperlakukan lebih rendah dan Salah satu jenis kelamin mengalami ketidak adilan Gender Pengadusutaaan Gender adalah pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Akhir penyampaian Syofianeri mengajak semua peserta untuk ikut berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan dan berikanlah suara, pendapat dan pikiran, perempuan mempunyai hak dalam pengambil keputusan.

---